TULISAN : RESENSI NOVEL SANG PEMIMPI
RESENSI NOVEL
Identitas
Buku
Judul Buku :
Sang Pemimpi
Pengarang Buku :
Andrea Hirata
Penerbit Buku :
P.T Bentang Pustaka
Kota Terbit :
Yogyakarta
Tahun Terbit :
2011
Tebal Buku :
248 halaman
Jenis : Buku Fiksi
Sinopsis
Novel Sang Pemimpi
Sang Pemimpi merupakan sebuah
novel buah karya dari penulis
Andrea Hirata. Novel Sang Pemimpi sangat kental dengan nuansa semangat juang untuk menggapai cita-cita. Perjuangan yang
tidak pernah padam untuk sebuah impian berada di
Kota Sorbonne, Prancis.
Karya buku fiksi ini mempunyai unsur persahabatan dan sedikit sentuhan kisah cinta yang
sangat unik. Dalam
novel ini saya sepakat bahwa penulis
Andrea Hirata mempunyai maksud yang
sangat jelas. Yaitu itu ingin menyampaikan sebuah pemikiran tentang sebuah impian suci yang
harus berlandaskan tekad dan semangat yang
kuat serta tidak mudah berputus asa.
Melalui karyanya ini, ia mengajak kita untuk melihat dan menyadari akan lemahnya sistem tatanan pendidikan di negeri tercinta ini yang
dilihat dari sudut pandang sosial masyarakat golongan kebawah.
Sang Pemimpi menceritakan tentang betapa susahnya hidup ditanah
Belitung yang diperankan oleh anak-anak yang
mempunyai sejuta impian. Mereka adalah seorang bocah yang
berjuang untuk hidup dengan banyak tantangan.
Bocah-bocah inilah yang
berjuang untuk melanjutkan pendidikan di
SMA Negeri yang
letaknya sangatlah jauh dari kampung halamannya. Hingga pada akhirnya mereka memutuskan untuk tinggal di sebuah pasar kumuh dan bekerja menjadi kuli ngambat untuk tetap bisa bertahan hidup.
Tokoh utama
Novel Sang Pemimpi adalah seorang pria yang
bernama Ikal. Ia adalah anak seorang pegawai PT. Timah yang
terancam bangkrut. Selain Ikal, tokoh lainnya adalah Arai
yang merupakan seorang anak yang
hanya hidup sebatang kara.
Tak lupa juga
dengan si Jimbron, seorang anak yang
diasuh dengan seorang pendeta namun justru tetap kukuh dengan
agama yang dianutnya, yaitu
agama Islam. Ia juga
seorang anak yang
selalu mengidam-idamkan ingin mempunyai seekor kuda.
Arailah yang
menjadi awal dari semua mimpi-mimpi meraka. Arailah yang
terus bersemangat dan menyemangati kedua sahabatnya tersebut agar
semua mimpi dan cita-cita mereka dapat menjadi sebuah kenyataan.
Hingga Ikal bertekad akan terus bersama Arai
sampai mereka bisa menjelajahi dunia dengan sejuta impian mereka. Selama 3 tahun menempuh pendidikan SMA,
mereka bertiga bekerja keras untuk dapat membantu ekonomi
orang tua mereka dengan membiayai hidup sendiri.
Walaupun sebagian waktu mereka digunakan untuk bekerja, mereka termasuk
murid-murid yang berprestasi di sekolahnya. Mozaik di
novel itu menceritakan saat ketiga bocah itu melewati masa
pendidikannya di
SMA.
Namun sangat disayangkan mereka pernah terjerumus menonton film
dewasa di bioskop. Karena film
itulah mereka lupa untuk dapat menahan nafsunya. Meskipun Ikal pernah kehilangan kepercayaan dirinya untuk sukses, sehingga ia tersungkur dari prestasi yang
pernah ia capai.
Akan tetapi ayah
Ikal tetap menyambut semua itu dengan senyuman dan kesabaran. Saat itulah Ikal semakin tercambuk untuk bisa menjadi
orang yang sukses. Setelah SMA,
Ikal dan Arai
memutuskan untuk pergi ke
Jakarta. Tapi tidak dengan Jimbron, ia memilih untuk bekerja di peternakan.
Jakarta merupakan tujuan utama mereka berdua akan tetapi telah sirna karena bus
yang mereka tumpangi menuju Kota
Bogor. Namun itu bukanlah sebuah masalah yang
pelik bagi mereka. Dengan pantang menyerah mereka tetap berjuang untuk menggapai impian mereka.
Liku kehidupan belum berakhir. Dengan berbekal ijazah SMA,
Ikal dan Arai
tidak kunjung mendapatkan sebuah pekerjaan. Hingga akhirnya mereka berdua melamar di
Kantor Pos namun takdir berkata
lain. Hanya Ikal yang
lolos dan Arai
gagal pada tes kesehatan.
Hal yang tidak terduga, ketika Arai
memutuskan untuk pergi meninggalkan Ikal begitu saja.
Arai memutuskan untuk merantau ke
Kalimantan dan meninggalkan Ikal yang
sudah bekerja dan berhasil menjadi mahasiswa di Universitas
Indonesia.
Di akhir
novel ini, penulis
Andrea Hirata memberikan sajian cerita yang
tidak terduga. Setelah sekian lama
Ikal dan Arai
berpisah, akhirnya mereka dipertemukan pada saat tes untuk mendapatkan beasiswa S2
di Eropa.
Hingga pengumuman tes tersebut bertuliskan kalau keduanya lolos dan diterima di Universite de
Paris, Sorbonne, Prancis.
Beberapa unsur
Intrinsik yang
terkandung dalam
novel ini adalah :
Tema
Tema yang tersirat dalam
novel ini adalah sebuah persahabatan dan perjuangan dalam menggapai sebuah mimpi. Hal
itu dapat dibuktikan dari kisah Ikal dan Arai
yang mampu kuliah di Perancis untuk mendapatkan gelar S2.
Latar
Belakang
Latar belakang
novel, yaitu di Pulau Magai
Belitung, los pasar, dermaga pelabuhan, gedung bioskop, SMA
Negeri,
terminal bogor, dan pulau
Kalimantan. Waktu yang
digunakan adalah pagi, siang, dan malam. Latar nuansanya lebih ke arah melayu dan gejolak remaja untuk bisa mewujudkan cita-citanya.
Penokohan
Berikut adalah penjelasan penokohan
Novel Sang Pemimpi :
1. Ikal
Ikal adalah seorang laki-laki yang
bersifat baik hati, optimis, pantang menyerah, dan penyuka Rhoma Irama.
2. Arai
Arai mempunyai sifat pandai, penuh inspirasi, rajin, gigih, dan pantang menyerah.
3. Jimbron
Jimbron merupakan seorang laki-laki yang
mempunyai sifat baik hati,
polos, gagap ketika bicara, dan
paling antusias dengan yang
namanya kuda.
4. Pak Balia
Seorang guru
yang memiliki sifat baik, bijaksana, dan penuh motivasi.
5. Pak Mustar
Seorang guru
yang mempunyai sifat galak, pemarah, dan berjiwa keras.
6. Ibu
Ikal
Mempunyai sifat baik hati dan penuh kasih sayang.
7. Ayah Ikal
Mempunyai sifat yang
pendiam, sabar, penuh kasih sayang, bijaksana.
Alur
Dalam novel ini menggunakan alur campuran.
Sudut
Pandang
Sudut pandang
novel ini adalah sudut pandang
orang pertama. Dimana penulis memposisikan dirinya sebagai tokoh Ikal.
Kelebihan
Novel Sang Pemimpi
Buku ini sangatlah bagus untuk dibaca oleh siapapun. Karena banyak unsur pendidikan yang
terkandung dalam
novel ini. Mengajarkan kita untuk lebih mandiri dan bertanggungjawab. Itu merupakan suatu keharusan yang
harus kita syukuri.
SUMBER :
Komentar
Posting Komentar